Jatuh Cinta



Cinta sejati adalah saat kamu harus merelakan dia pergi. Meski tahu dia tak akan kembali, tapi kamu tahu dia selalu ada dihati. Ketika kita tulus mencintai seseorang, kamu selalu sebutkan namanya dalam doamu. Meski kamu buka siapa-siapa baginya.... :(

                 **************************************************

 Aku berhenti tepat di sebuah pertigaan , ketika pelangi hampir habis dan senja mulai bertebaran. Memandang sisa tangisan langit yang membuat keadaanku basah tak karuan. Berjalan melewati beberapa dua sejoli di depan, samping, bahkan belakang. Mereka tersenyum manis, begitu bahagia seolah dunia tidak pernah berbicara tentang konflik yang ada. Tak ada luka ketika melihat mereka saling bertukar pandang dan senyuman, memberikan sebagian dunianya untuk tawa.

                Rasa sejuk mencekam leherku, membuatku sulit membuang napas dengan teratur. Kadang ku rasa aku butuh cinta untuk menghentikan semuanya. Menghentikan rasa sakitku begitu aku berkhayal tentangnya. Namun, aku tak pernah merasa kelelahan untuk menunggu. Menunggu sesuatu yang tidak pernah pasti, yang selalu aku harapkan namun terasa abstrak bila menjadi kenyataan. Lebih baik aku berjalan, menelan kegaduhan. Berjumpa dengan sosok lain yang ingin mengenalku lebih dalam. Di dalam rupaku yang tidak menawan. Walau selalu berharap seperti ranting yang selalu tidak pernah membenci dahan kala ia tersingkirkan. Seperti dahan yang tak bisa menangis ketika sendirian. Namun, embun lebih baik, lebih sejuk, lebih melegakan. Dan dari situ aku tahu mengapa ranting tidak pernah merasa sendirian, karena embun selalu menyentuhnya dengan dingin dan penuh perasaan.

                Aku menaik mobil, jalanan begitu sepi. Aku tersenyum menang. mobilku berhenti, aku melangkahkan kakiku begitu anggun dengan senyum dalam takaran paling manis. Membuat mereka memperhatikanku, melihat sosokku sendiri begitu ramah dan menyenangkan. “Ups”lelaki itu menjatuhkan sesuatu dan berlalu tanpa melihatku terlebih dahulu. Kini beberapa noda es krim yang menetes itu mulai mengering, oke never mind. Itu bukan sebuah masalah yang bisa membuat kepalaku pecah walaupun sedikit mengesalkan. Laki-laki yang kelihatan sebaya denganku.
Namanya Faishal, aku tak pernah bisa melupakan pesonanya. Tubuh yang kurus dan tinggi, hidung bengkok, mata yang sipit, rambut yang ikal, dan begitu selengean. Mengasyikan. Aku suka setiap garis dalam hidupnya, ceritanya, dan gaya bicaranya yang tak mampu membuatku melupakannya. Sosok yang idealis, pintar, dan berbakti kepada orang tua. Pastinya tidak semua dalam dirinya begitu sempurna, karena ia manusia. Remaja biasa sepertiku namun mampu menonjolkan ciri khasnya. Diam-diam setiap sentuhan tangannya menjadi bagian terfavorit bagiku. Karena hangatnya begitu berbeda.

                Kini  aku hanya bisa menghirup udara malam, dengan jangkrik yang bersahutan. Membuatku iri saja. Pemandangan langit malam ini begitu muram, tak ada bintang. Hanya seberkas cahaya memperhatikanku dari kejauhan.kini aku sedang menulis sebuah pengalamanku di hari ini .
                “Dear diary,
                  Hari ini aku bertemu dengannya lagi. Tidak sengaja namun seperti biasanya, berkesan dan mempesona. Menurutmu apakah tak ada lelaki yang begitu setia dan perhatian?Mengapa menurutku tuhan menciptakan begitu sedikit laki-laki yang memberi senyumannya dengan kehambaran?Apakah semua lelaki di dunia begitu sama dan tidak dapat di bedakan?Begitu hambar dan menjengkelkan?Mengapa lebih sedikit lelaki yang selalu tersenyum?Dan mengapa begitu banyak wanita yang hadir di dalam senyumannya?Diary taukah kau dan akankah kau percaya bahwa suatu hari nanti aku akan membuatnya tersenyum dengan ringan dan hanya aku yang selalu terselip di dalam manisnya senyumannya?
                Sudahkah kau panjatkan syukurmu diary ketika kau masih bisa menatap seseorang yang kau kagumi tersenyum ke arahmu?Apakah kau pernah meraskannya dengan mencintai buku lainnya yang baru bersebelahan denganmu?Walaupun banyak buku yang selalu kuganti tempatnya di sebelahmu apakah kau pernah sangat merindukan dan menginginkan salah satu dari mereka untuk tetap tinggal disana?
                Mungkin ceritaku terlalu banyak hari ini, namun entahlah. Ketika aku bingung aku kagum atau ada perasaan lain di dalamnya ketika aku melihat dia dengan berbeda. Sesaat aku ingat aku ini remaja, bebas memilih. Namun, pernahkah kau hanya ingin memilih satu kali dan menjadikan dia pilihan tetap bagi dirimu sendiri ... ????
                


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Apa pendapat anda...