KECERDASAN adalah
satu karateristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung dalam suatu
organisasi. Dalam bab ini, kita melihat pada bagaimana perbedaan individu dalam
bentuk kemampuan dan karateristik biografis, mempengaruhi kinerja dan kepuasan
karyawan.
KEMAMPUAN
Kemampuan secara
langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan kepuasan seseorang karyawan melalui
kesesuaian terhadap suatu pekerjaan. Seperti yang akan sering digunakan,
kemampuan berarti kapasitas seorag individu untuk melakukan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat
dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya
terdiri atas dua kelompok faktor :
1.
KEMAMPUAN INTELEKTUAL
Kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berpikat, menalar,
dan memecahkan masalah. Contoh : tes IQ dirancang untuk memastikan kemampuan
intelektual umum seseorang.
2.
KEMAMPUAN FISIK
Kemampuan fisik adalah kemampuan
melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan dan
karakteristik serupa. Kemampuan fisik tertentu bermakna penting bagi
keberhasilan pekerjaan yang kurang membutuhkan keterampilan dan lebih standart.
KESESUAIAN KEMAMPUAN-PEKERJAAN
Kinerja karyawan
akan meningkat bila terdapat kesesuaian kemampuan pekerjaan yang tinggi.
Kemampuan intelektual atau fisik tertentu yang dibuthkan untuk melakukan
pekerjaan dengan memadai bergantung pada persyaratan kemampuan dari pekerjaan
tersebut. Contoh : pilot pesawat terbang membutuhkan kemampuan visualisasi
spasial yang kuat, eksekutif senior membutuhkan kemampuan verbal, pekerja
konstruksi di tempat tinggi membutuhkan keseimbangan, dll
KARATERISTIK-KARATERISTIK BIOGRAFIS
Pada dasarnya
bertujuan untuk menemukan dan menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap produktivitas, ketidakhadiran, perputaran karyawan, penyimpangan, kewargaan,
dan kepuasan karyawan.
1.
USIA
Hubungan antara usia dan pekerjaan
kemungkinan akan menjadi masalah yang lebih penting selama dekade mendatang.
Mengapa? Di sini Terdapat ada beberapa alasan.
2.
GENDER
Tidak terdapat perbedaan yang konsisten
antara pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, menganalisis,
dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar. Berbagai
penelitian psikologis menunjukkan bahwa para wanita lebih bersedia menyesuaikan
diri terhadap otoritas dan pria lebih agresif serta lebih mungkin memiliki
pengharapan sukses dibanding para wanita, tetapi perbedaan-perbedaan tersebut
kecil.
Satu permasalahan yang tampaknya tampaknya
memang berbeda dalam hal gender, khususnya saat karyawan memiliki anak-anak
berusia prasekolah,adalah preferensi terhadap jadwal kerja. Secara historis
wanita lebih bertanggung jawab terhadap tanggung jawab rumah tangga dan
keluarga, sehingga ibu yang bekerja kemungkinan lebih memilih jadwal kerja
paruh waktu yang fleksibel sebagai car untuk mengakomodasi tanggung jawab keluarga
mereka. Misalnya : ketika seorang anak sedang sakit secara umum wanita akan
mengambil waktu libur dari kerja untuk merawat anaknya.
3.
RAS
Ras didefinisikan sebagai warisan
biologis yang digunakan individu untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri. Dalam
perilaku organisasi, khususnya dalam hubungan hasil-hasil pekerjaan seperti
kepuasan personel, evaluasi kinerja dan diskriminasi di tempat kerja. Misalnya
: dalam situasi pekerjaan terdapat sebuah kecenderungan bagi individu untuk
lebih menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja,
keputusan promosi, dan kenaikan gaji.
4.
MASA JABATAN
Masa jabatan bila dinyatakan sebagai
pengalaman kerja, tampaknya menjadi sebuah dasar perkiraan yang baik atas produktivitas
karyawan. Penelitian yang mengaitkan masa jabatan pada ketidakhadiran cukup
jelas. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa senioritas berkaitan
secara negatif terhadap ketidakhadiran.
Masa jabatan juga sebuah variabel yang
kuat dalam menjelaskan perputaran karyawan. Semakin lama seseorang berada dalam
satu pekerjaan, lebih kecil kemungkinannya untuk mengundurkan diri. Bukti juga
menunjukkan bahwa masa jabatan dan kepuasan kerja memiliki korelasi yang
positif. Bahkan, ketika usia dan masa jabatan diperlakukan secara terpisah,
masa jabatan tampaknya menjadi dasar perkiraan yang lebih konsisten dan stabil
terhadap kepuasan kerja dibandingkan usia kronologis.
PEMBELAJARAN
Secara umum
pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi
sebagai hasil dari pengalaman. Pembelajaran merupakan perubahan sikap yang
terjadi setiap waktu, tidak hanya ketika disekolah.
TEORI PEMBELAJARAN
1.
PENGONDISIAN KLASIK
Pengondisian klasik merupakan jenis
pengondisian dimana individu merespons beberapa stimulus yang tidak biasa dan
menghasilkan respons baru. Pada dasarnya, pengondisian klasik mempelajari
sebuah respons berkondisi dan rangsangan tidak berkondisi. Contoh : Karyawan
memilih untuk tiba di kantor tepat pada waktunya, meminta bantuan kepada atasan
mereka ketika menghadapi masalah atau bersantai ketika tidak ada karyawan lain
yang melihat.
2.
PENGONDISIAN OPERANT
Pengondisian operant merupakan
jenis pengondisian dimana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan
penghargaan atau mencegah sebuah hukuman. Kecenderungan untuk mengulang
perilaku dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan dari
konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan oleh perilaku.
Konsep pengondisian operant
merupakan bagian dari konsep Skinner mengenai paham perilaku, yang menyatakan
bahwa perilaku mengikuti rangsangan dalam cara yang relatif tidak terpikirkan. Contoh
: Seorang tenaga penjual yang ingin memperoleh pendapatan yang besar memahami
bahwa hal tersebut dapat dicapai bila tingkat penjualan diwilayahnya tinggi.
3.
PEMBELAJARAN SOSIAL
Teori pembelajaran sosial merupakan
pandangan hidup bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan
pengalaman langsung. Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi
dari konsekuensi, mengakui keberadaaan pembelajaran melalui pengamatan dan
pentingnya persepsi dalam pembelajaran.
Empat proses telah ditemukan untuk
menentukan pengaruh sebuah model pada seorang individu :
1.
Proses perhatian
2.
Proses penyimpanan
3.
Proses reproduksi motor
4.
Proses penegasan
PEMBENTUKAN : ALAT MANAJERIAL
Pembentukan
perilaku secara sistematis menegaskan setiap urutan langkah yang menggerakkan
seorang individu lebih dekat kepada respons yang diharapkan. Metode pembentukan
perilaku terdapat empat cara :
1.
Penegasan positif,
yaitu menindaklanjuti respons dengan sesuatu yang menyenangkan.
2.
Penegasan negatif,
yaitu menindaklanjuti respons dengan penghentian atau penarikan sesuatu yang
tidak menyenangkan.
3.
Hukuman, yaitu penyebab
sebuah kondisi tidak menyenangkan dalam upaya menghilangkan perilaku yang tidak
diharapkan.
4.
Peniadaan, yaitu
menghapuskan semua penegasan yang mempertahankan sebuah perilaku.
JADWAL DAN PERILAKU PENEGASAN
Terdapat 2 jenis
utama jadwal penegasan, diantaranya :
1.
Jadwal penegasan
berkesinambungan, yaitu menegaskan perilaku yang diharapkan setiap kali dan
setiap waktu penegasan tersebut dilakukan.
2.
Jadwal penegasan
berkala, yaitu menegaskan suatu perilaku yang diinginkan yang cukup sering menyebabkan
perilaku tersebut diulangi, namun tidak setiap saat ditunjukkan.
Penegasan berkala dapat
berupa tipe rasio atau interval. Jadwal rasio bergantung pada seberapa banyak
respons yang dibuat oleh subjek. Jadwal interval bergantung pada seberapa
banyak waktu yang telah berlalu sejak penegasan sebelumnya. Penegasan dapat
juga diklasifikasikan menjadi tetap atau variabel.
JADWAL
PENEGASAN
|
SIFAT
PENEGASAN
|
PENGARUH
PADA PERILAKU
|
CONTOH
|
Berkesinambungan
|
Penghargaan diberikan setelah setiap perilaku yang
diharapkan
|
Pembelajaran secara cepat terhadap perilaku yang
baru tetapi lenyap dengan cepat
|
Pujian
|
Internal Tetap
|
Penghargaan diberikan pada interval waktu yang
tetap
|
Kinerja rata-rata dan tidak teratur dan lenyap
dengan cepat
|
Bayaran mingguan
|
Internal Variabel
|
Penghargaan diberikan pada interval waktu yang
variabel
|
Kinerja yang cukup tinggi dan stabil dan lenyap
dengan lambat
|
Kuis dadakan
|
Rasio Tetap
|
Penghargaan diberikan pada jumlah hasil secara
tetap
|
Kinerja tinggi dan stabil didapat dengan cepat tetapi
juga lenyap dengan cepat
|
Bayaran tarif per buah
|
Rasio Variabel
|
Penghargaan diberikan pada jumlah hasil yang
variabel
|
Kinerja sangat tinggi dan lenyap dengan lambat
|
Penjualan berdasarkan komisi
|
MODIFIKASI
PERILAKU
Modifikasi
perilaku adalah penerapan atas konsep penegasan kepada individu dalam situasi
kerja. Program modifikasi PO yang umum mengikuti sebuah model lima langkah
pemecahan masalah :
1.
Mengidentifikasi
perilaku penting yang memiliki dampak signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.
Membutuhkan manajer
untuk mengembangkan sejumlah data kinerja lini dasar.
3.
Melakukan analisis
fungsional untuk mengidentifikasi kemungkinan atau konsekuensi perilaku dari
kinerja.
4.
Mengembangkan dan
menerapkan sebuah strategi intervensi untuk menguatkan perilaku kinerja yang
diharapkan dan melemahkan perilaku yang tidak diharapkan.
5.
Mengevaluasi perbaikan
kinerja.
Apa pendapat anda...